Kapolri : Hasil Tanda Primer dan Sekunder, 100 Persen Jenazah Santoso

Palu, Satusulteng.com – Pasca tertembak matinya dua Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), di Pegunugan Tambarana Kec. Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso pada Senin lalu. Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Langsung bertolak dari Jakarta ke Palu. Saat tiba di Palu sore tadi,dan langsung menuju RS.Bhayangkara Polda Sulteng,  untuk memastikan dengan jelas bahwa kedua dari Jenazah tersebut. Salah satunya Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abhu Wardah yang mati tertembak bersama rekannya yang diduga muchtar. Rabu 20 Juli 2016.

Kapolri Tito Karnavian Menjelaskan, kecil kemungkinan terjadi kesalahan atau bias.  pertama adanya tanda primer yaitu rekam sidik jari dari jenazah santoso. Dikarenakan pada tahun 2005, Pelaku pernah ditangkap dalam kasus perampokan mobil boks yang dilakukannya di sausu kabupaten Parigi Moutong, Sehingga rekam dari sidik jari tersebut disamakan dan hasilnya cocok

Kedua tanda sekunder yaitu adanya bekas luka pada paha, saat dilakukan penembakan di pegunungan malino perbatasan antara Kabupaten Tojo Una-una dan Kabupaten Morowali pada tahun yang sama, ditambah lagi adanya tahi lalat diwajah Jenazah.

Kapolri juga mengemukakan hal tersebut diperkuat dengan didatangkannya pihak keluarga orang tua  serta Saksi-saksi yang mengenalnya dan mereka semua mengatakan itu benar dia (Santoso).

“100 Persen Santoso Primer Sekunder” Terangnya Kapolri, saat melihat kondisi  Jenazah Pelaku di Kamar Mayat RS Bhayangkara Polda Sulteng.

Sedangkan, untuk tes DNA Kapolri menerangkan bahwa hal tersebut tak perlu dilakukan, kecuali Jenazah dari Pelaku tersebut mengalami kerusakan sehingga tanda primer dan sekunder tak bisa lagi mengenali Jenazah pelaku tersebut. Tetapi ia juga mengatakan tidak menuntut kemungkinan tes DNA akan diberlakukan untuk lebih memastikan.

“Agar lebih memastikan kami akan mengambil sampel dari kedua anaknya dan istrinya dan kemudian nanti hasilnya akan diumumkan jumat” Jelasnya.

Kemudian Kapolri menjelaskan, untuk Jenazah Pelaku yang diduga Muchtar, dari tanda – tanda sekunder yaitu gigi yang patah, akan tetapi hal tersebut belum dipastikan sehingga akan dilakukan kembali Tes DNA untuk melengkapi tanda primer dengan mendatangkan pihak keluarga yang beralamat di mamboro. Jelasnya

Dari Pantauan media satusulteng.com, Kapolri Jenderal Tito Karnavian Bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo  didampingi Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriady dan Wakil Gubernur Sulteng H. Sudarto serta para rombongan, saat melihat kondisi Jenazah di kamar mayat. (Eky)

Exit mobile version