Pemkot Palu Kampanye Integrasi Germas

Palu, Satusulteng.com – Pemerintah Kota Palu mengkampanyekan integrasi Gerakan Masyarakat sehat (Germas), PKK, BNN dan 3G atau tim galigasa dipusatkan di lima kelurahan di Kota Palu.

Untuk kelurahan Tatura Selatan dan Tatura Utara dipusatkan di pinggirian Sungai Kawatuna yang terletak di jembatan penyeberangan Jalan Anoa II Kecamatan Palu Selatan, Sabtu.

Wali Kota Palu diwakili Sekretaris Kota, Asri mengatakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah kota Palu melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan berbagai program dan kegiatan yang semuanya untuk meningkatkan daya saing dari segala potensi sumber daya manusia (SDM).

Salah satu persyaratan untuk mewujudkan potensi SDM bukan saja melalui pendidikan, tetapi juga harus didukung dengan kesehatan jasmani.

Bagaimanapun, kata dia, biar banyak uang dan harta, jika tidak sehat maka tidak bisa berbuat apa-apa. “Jadi yang paling terpenting kita harus sehat,” kata Asri.

Karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu yakni salah satunya dengan integrasi antara Dinas Kesehatan dengan beberapa pihak terkait seperti PKK, BNN dan 3G.

Sekot mengatakan awalnya kegiatan ini akan diluncurkan oleh Wali Kota Palu secara terpusat di suatu tempat. Akan tetapi Wali Kota Hidayat mengistruksikan kampanye intergrasi Germas tersebut langsung dilakukan di tiap kelurahan yang ada di wilayah itu.

Sejumlah kegiatan dalam rangka kampanye integrasi Germas adalah melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan seperti senam, makan buah dan sayur-sayuran, pemeriksaan kesehatan dan juga bersih-bersih lingkungan.

Kebiasaan masyarakat, apalagi jika dia seorang pejabat, PNS dan pengusaha sudah malas berolahraga dan akhirnya datang banyak penyakit dalam dirinya.

Seperti penyakit asam urat, kolestrol, stroke, jantung, hipertensi.

Karena itu, melalui Germas ini, kata dia, dengan kesadaran dan kemandirian sendiri melakukan gerakan-gerakan olahraga, khususnya untuk usia 50 tahun ke atas paling tidak setiap pagi olahraga jalan kaki.

Kalau dalam teorinya, minimal jalan kaki lima kilometer paling tidak tiga kali dalam seminggu.”Kalau ini dilakukan masyarakat, maka kita akan terhindar dari berbagai penyakit tersebut,” kata Asri yang juga penggemar olahraga sepak bola itu.

Juga tidak lupa memperhatikan pola makan yang sehat karena penyakit terkadang muncul dalam tubuh kita bersumber dari makanan. Apalagi, katanya di Kota Palu sekarang ini banyak muncul restoran, rumah-rumah makan yang sangat mengoda.

Seperti kaledo (kaki lembu Donggala) yang sangat digemari, ikan bakar dan ayam panggang, coto Makassar. Semua makanan tersebut mengandung kolestrol tinggi.

Sementara tidak diimbangi dengan mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang cukup. Akibatnya berbagai penyakit muncul dan menyerang kita.

Dengan kampanye integrasi ini, Pemkot Palu berharap masyarakat semakin merasa penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan tetap berolahraga, makan sayur dan buah-buahan serta menjauhkan diri dari penggunaan narkoba.

“Karena semua itu hanya akan merugikan diri sendiri,” kata Asri.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya.

Biasanya masyarakat takut memeriksakan kesehatannya karena tidak mau diketahui penyakitnya, sebab nanti kalau teryata ada mengidap penyakit seperti tumor dll stres dan tidak bisa tidur karena membayangkan penyakitnya.

Padahal, jika penyakitnya bisa diketahui, maka dapat melakukan pencegahan diri dari pada penyakit sudah parah barulah diperiksa atau diobati.

Karena itu, Asri mengingatkan masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatannya di Puskesmas, dokter keluarga dan rumah sakit. Apalagi, kata dia, Wali Kota Palu, Hidayat telah memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu untuk melaksanakan program Puskesmas Namoni yang harus buka dan melayani masyarakat mulai dari jam 16.00 s/d jam 20.00Wita tanpa dipungut biaya.

“Jadi masyarakat yang datang berobat gratis. Tidak ada biaya sepersenpun dikutip dari masyarakat,” kata dia.

Sekot Asri juga mengatakan Pemkot Palu pada Februari 2018 ini telah mencanangkan program “Perangi Sampah”. Program ini juga diintegrasikan dengan Germas.

Masyarakat diharapkan mendukung kedua program Pemkot karena Kota Palu merupakan Ibu Kota Provinsi Sulteng sebagai kota jasa, berbudaya dan beradat.

Banyak tamu-tamu yang datang ke Kota Palu baik dari dalam maupun luar negeri. Bagaimana kita menata kota ini sehingga ketika mereka turun dari Bandara Mutiara Palu menuju tempat-tempat penginapan mereka langsung terkesan bahwa Kota Palu memang bersih, indah, berbudaya dan beradat.

“Ini program Pemkot Palu yang harus didukung semua masyarakat,” kata dia.

Hadir dalam kampanye intergrasi Germas antara lain Lurah Tatura Selatan Lurah Tatura Utara, Koordinator BKM, Ketua LPM, tokoh masyarakat, tokoh adat, agaman, perempuan, Babinsa, Babinkamtibmas, K5,pemuda dan RT/RW se Kelurahan Tatura Selatan. ***

Exit mobile version