Palu, SatuSulteng.com – Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Palu, H. Usman, SH meninjau sejumlah titik yang akan menjadi lokasi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII Tingkat Kota Palu Tahun 2025, pada Jumat (10/10/2025).
Peninjauan untuk memastikan kesiapan MTQ tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat Jasin Moenawar, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja Kota Palu, Setyo Susanto, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu, Dr. H. Ahmad Hasni, serta pejabat terkait lainnya.
Dalam keterangannya, Asisten Usman menyampaikan bahwa pelaksanaan MTQ ke-28 tingkat Kota Palu tahun ini akan dipusatkan di Kecamatan Ulujadi, dengan Lapangan Gawalise, Kelurahan Tipo, sebagai venue utama.
“Hari ini kami meninjau langsung lokasi utama dan titik-titik perlombaan di sekitar Lapangan Gawalise. Kami ingin memastikan seluruh persiapan fisik dan teknis berjalan sesuai rencana,” ujar asisten.
MTQ XXVIII Tingkat Kota Palu dijadwalkan berlangsung pada tanggal 1 hingga 5 November 2025.
Selain Lapangan Gawalise sebagai pusat kegiatan, panitia juga menyiapkan beberapa sekolah di sekitar lokasi sebagai tempat pelaksanaan cabang-cabang lomba.
“Titik utama kegiatan berada di Lapangan Gawalise, sedangkan untuk perlombaan akan memanfaatkan fasilitas sekolah di sekitar area tersebut. Adapun kegiatan UMKM nantinya akan dipusatkan di depan lapangan, menampilkan berbagai produk unggulan dari setiap kecamatan yang bisa dinikmati masyarakat. Teknis pelaksanaannya akan dikoordinasikan oleh Dinas Koperasi dan UMKM,” jelas asisten.
Asisten menambahkan, dari sisi administrasi, persiapan pelaksanaan sudah hampir rampung dan kini fokus diarahkan pada kesiapan lapangan serta sarana pendukung lainnya.
“Alhamdulillah, secara administrasi sudah selesai sementara dilaksanakan. Tinggal tiga minggu lagi menuju hari pelaksanaan, semoga semuanya dapat berjalan lancar dan sukses,” ujar asisten.
Pelaksanaan MTQ XXVIII Tingkat Kota Palu tahun ini diharapkan menjadi ajang yang tidak hanya memperkuat syiar Islam, tetapi juga mempererat persaudaraan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an di kehidupan sehari-hari. (*)
