GMKI Apresiasi Walikota Larang Pungli di Sekolah

Palu, Satusulteng.com – Larangan keras Walikota Palu Hidayat terhadap segala bentuk pungutan liar (pugli) di sekolah khususnya pada saat penerimaan siswa baru, mendapat apresiasi dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palu.
Ketua GMKI Palu, Stenly Reinaldo menilai, langkah dari Walikota Palu tersebut merupakan konsolidasi dalam dunia pendidikan dan harus segera dipraktikkan oleh para stakeholders khususnya para pendidik di kota ini.
“Ini adalah terobosan luar biasa oleh seorang walikota. Menggratiskan biaya masuk sekolah adalah penantian masyarakat kecil. Program ini juga sebagai semangat dan penguatan baru di sektor pendidikan Palu,” ujar Stenly.
GMKI juga mengkritisi perilaku pelajar masa kini yang mulai meninggalkan ciri khas budaya lokal. Para pelajar kata dia, cenderung mengikuti pengaruh barat dan melupakan jati diri budaya sendiri.

 

“Harus ada kurikulum khusus yang membedah budaya asli daerah. Sekarang saja, siswa hanya disuruh bikin sapu saat pelajaran muatan lokal. Kenapa tidak jika muatan lokal ini dijadikan pembelajaran khusus mengenai budaya daerah,” ujarnya.

 

Ia berharap, dunia pendidikan di Palu bisa memberikan porsi lebih terhadap internalisasi budaya, semisal dengan penguatan nyanyian dan tarian lokal bagi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler. “Contoh kecil lainnya adalah memperkuat semangat gotong royong kepada peserta didik untuk menangkis  gempuran konsumerisme, individualisme dan pragmatisme sebagai buah arus  globalisasi,” tandasnya.

Exit mobile version