Wisuda Purna Siswa dan Tahfidz Al-Qur’an MAN Insan Cendekia Palu, Ini Pesan Wali Kota

Palu, Sulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menghadiri Wisuda Purna Siswa dan Tahfidz Al-Qur’an MAN Insan Cendekia Palu pada Rabu, 31 Mei 2023 di aula pertemuan sekolah setempat.

Dalam kegiatan ini, atas nama Pemerintah Kota Palu, Wali Kota menyampaikan selamat atas kelulusan para siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA/MA

“Bagi kita orang tua, masa depan anak sudah mulai nampak. Karena mereka mampu melewati fase di aliyah dengan baik,” ujar Wali Kota.

Wali Kota sangat terpukau dengan para siswa MAN Insan Cendekia Palu yang hampir semua hafalannya minimal satu juz Al-Qur’an.

“Ini luar biasa. Karena mereka sudah mampu menghafal satu juz. Ketika mereka mampu menghafal satu juz, maka yakini mereka akan menjadi anak-anak yang diberikan keselamatan di dunia dan akhirat,” ungkap Wali Kota.

Melihat prestasi yang diukir para sisa tersebut, tentunya menjadi kabar gembira bagi orang tua, karena mereka sudah bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuan anak-anak di sekolahkan.

Namun demikian, tantangan kedepan sangatlah berat. Tidak ada orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya mencapai kebaikan dan keberhasilan di dihidup mereka.

Meskipun para orang tua tidak pernah terfikir mengharap timbal balik dari apa yang diberikan anak-anaknya, namun para orang tua selalu berharap kebaikan dan prestasi yang baik dengan tantangan yang luar biasa besarnya.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota mengingatkan bahwa Bonus Demografi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari maupun dikendalikan.

Olehnya dibutuhkan peran pemerintah, guru, serta para orang tua untuk menyiapkan anak-anak menghadapi tantangan bonus demografi tersebut.

“Kita harus mampu mempersenjatai anak-anak kita dengan senjata yang tidak biasa. Misalnya sekarang ini lebih terkenal dengan AK47, maka senjata anak kita ini harus AK47 semua. Karena hanya dengan mempersenjatai anak-anak kita, maka barulah kita sungguh-sungguh menyiapkan anak2 kita untuk menghadapi tantangan itu,” ungkap Wali Kota.

Salah satu contoh bonus demografi tidak dapat dihindari dan dikendalikan adalah tiap tahun tingkat kelulusan anak-anak begitu tinggi, akan tetapi ketersediaan lapangan pekerjaan semakin kecil.

Maka yang dibutuhkan adalah, bagaimana anak-anak betul-betul siap menghadapi situasi dan kondisi tersebut.

Menurut Wali Kota, SMA merupakan salah satu jenjang pendidikan yang membangun kedewasaan anak-anak dan tempat dimana anak-anak semakin membuka cakrawala berpikirnya.

Olehnya para orang tua, pengajar, maupun pemerintah pun harus menguatkan upaya-upaya untuk mempersiapkan anak-anaknya.

Anak-anak tidak boleh dibiarkan berjalan dengan sendirinya, harus didampingi.

“Saya biasa berpesan kepada anak-anak saya seperti ini, Nak kalau ingin belajar Matematika, maka harus tahu apa tujuan belajar Matematika? Apa manfaat belajar Matematika? Kalau pintar Matematika nanti jadinya apa? anak-anak harus diberikan pemahaman dan pengetahuan yang sebaik mungkin. Dengan begitu mereka akan semakin fokus,” jelas Wali Kota.

Wali Kota mencontohkan, kalau di Negara Jepang, anak-anak dididik mengenal etika dan adab sampai dengan umur sembilan tahun.

Setelah umur sembilan tahun, barulah anak-anak diberikan pelajaran menghitung dan lainnya.

Anak-anak diajarkan untuk mengenal, memahami, dan betul-betul mengetahui sesuatu. Dengan begitu, para orang tua akan mampu mengarahkan anak-anak dengan lebih baik.

Demikian halnya para orang tua dan guru juga, dituntut untuk memberikan pendampingan seoptimal mungkin kepada anak-anak.

Karena dengan membantu anak-anak utk mengenal dan mengetahui lebih baik, maka mereka akan mampu menyiapkan diri mereka dengan lebih baik.

“Saya berharap kepada kita semua, bisa menyiapkan anak-anak kita, karena mereka adalah generasi penerus dari kita. Hari ini kita  merasa kuat, karena kita kuat. Ada masa dimana kita akan berakhir dan dilanjutkan oleh anak-anak kita. Provinsi Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu membutuhkan SDM-SDM yang handal,” ungkap Wali Kota.

Wali Kota melihat hari ini ekspansi tenaga kerja yang masuk ke Sulawesi Tengah, salah satu tambang di Morowali itu menyerap tenaga kerja sejumlah 80 ribu tenaga kerja.

Tetapi pertanyaannya, pada tingkat apa tenaga kerja lokal yang dipakai di wilayah tambang tersebut? Hampir sebagian besar berada di tenaga kerja paling bawah.

“Kita bersyukur investasi masuk dan membuka lapangan pekerjaan, tapi pada kenyataanya tidak berbanding lurus dengan kualitas dan hasil keluaran anak didik kita dari sekolah-sekolah yang ada di daerah kita,” lanjut Wali Kota.

Oleh karena itu, tantangan ini merupakan tantangan bagi semua khususnya bagi pemerintah, agar pemerintah semakin mempersiapkan dirinya juga untuk menyiapkan anak-anak menjadi anak-anak berkualitas.

Pemerintah Kota Palu dalam hal ini sangat membuka diri kepada sekolah-sekolah dalam upaya menguatkan dan menyiapkan anak-anak untuk masa depan.

Selain itu, Wali Kota menyampaikan bahwa semoga tahun depan Pemerintah Kota Palu akan memasang lampu penerangan jalan di akses jalan menuju MAN Insan Cendekia.

“InsyaAllah tahun ini kita akan menambah lampu di Kota Palu itu jumlahnya sekitar 3.500 bola lampu.  Dan tahun depan, InsyaAllah kita akan mendapat bantuan 2.000 mata lampu dengan tiang listriknya. Dari jumlah itu kita akan alokasikan untuk di jalan menuju MAN Insan Cendekia, supaya bisa terang dan tidak perlu lagi pakai lampu mobil kalau jalan,” tambah Wali Kota. (*/Red)

Exit mobile version