Walikota Palu Hadiri Perayaan Natal 2022 dan Syukuran Tahun Baru 2023 PERMIPPOS

Palu, Satusulteng.com – Walikota Palu, H.Hadianto Rasyid, SE, bersama Ketua TP PKK Kota Palu, Diah Puspita, S.AP, menghadiri Perayaan Natal Tahun 2022 dan Syukuran Tahun Baru 2023 Perhimpunan Masyarakat Indonesia Pamona Poso (PERMIPPOS).

Acara dilaksanakan di Restoran Merry Glow pada Sabtu (21/1/2023) malam, di hadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diwakili Asisten Administrasi Umum Pemprov Sulteng, H.Mulyono, Anggota DPRD Kota Palu, Provinsi dan DPD RI serta stakeholder lainnya.

Walikota Palu, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa peringatan serta perayaan natal kali ini, umat kristiani yang tergabung di PERMIPPOS maupun di Kota Palu pada umumnya, perlu mengingat kembali makna hakiki dari natal itu sendiri.

Sebagai perwujudan hidup sederhana dalam kedamaian, lanjut Walikota, perwujudan kasih antar sesama yang menjadi pondasi bagi terciptanya rasa persatuan dan kesatuan. “Daerah kita, kota palu adalah miniaturnya indonesia, dimana masyarakatnya yang berbeda-beda suku, ras, agama, tradisi, adat istiadat, bahasa, berbeda-beda pilihan,” ujarnya.

Ia menambahkan, di Provinsi Sulawesi Tengah ini, tidak ada daerah yang beragam Dan beraneka macam seperti kita di kota palu. Makanya, rasa kesatuan dan rasa persatuan, persaudaraan, hubungan kebangsaan, serta persaudaraan atas dasar kemanusiaan, perlu tetap di pertahankan bahkan di tingkatkan.

“Kita telah memasuki tahun 2023 masehi. Untuk itu, bagi umat kristiani, persiapkan diri untuk bersama-sama kita lanjutkan pembangunan daerah ini, berpartisipasi aktif menuju masa depan yang lebih baik. Jadikan momentum perayaan natal ini, sebagai media untuk memperbaiki kualitas diri, baik dalam beribadah kepada Tuhan, maupun berinteraksi dengan sesama manusia. Jadilah sebagai agen pembawa damai, dan selalu berkarya Bersama,” tuturnya.

Ia mengatakan, sama dengan Pemerintah, untuk bergandeng tangan, saling bahu-membahu, agar tujuan mewujudkan Kota Palu yang maju dan pantas disebut sebagai Ibukota. “Natal itu berarti kelahiran, selaras dengan makna perayaan tahun baru yaitu untuk menyongsong kehidupan di masa mendatang. Oleh sebab itu setiap kali perayaan keagamaan jangan hanya sekedar bersifat seremonial belaka,” katanya.

Menurutnya, dalam konteks natal dan tahun baru, yang perlu dilakukan adalah introspeksi diri dan refleksi, agar tahun depan lebih bermakna positif bagi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Maka dari itu, untuk menyongsong kehidupan di masa mendatang, mari kita berbenah mempersiapkan diri membangun kota palu menjadi semakin mandiri, tertib dan sejahtera lahir maupun batin serta mantap bergerak,” imbuhnya.

Hadianto, menambahkan, mari jadikan kesempatan natal sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas diri, baik dalam beribadah kepada tuhan maupun berinteraksi dengan sesama manusia. Dalam konteks peribadatan, jalankan ajaran dan kepercayaan umat nasrani dengan baik dan benar, serta jadikan tuhan sebagai tempat bersandar atas semua persoalan.

Pemerintah kota palu terus berupaya melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan di 53 program kerja. Salah satunya adalah pemberian bantuan kepada seluruh rumah ibadah di kota palu termasuk gereja-gereja.

“Puji Tuhan, tahun kemarin kita sudah menyerahkan sejumlah bantuan kepada rumah-rumah ibadah tersebut. Pemerintah Kota Palu berkomitmen semaksimal mungkin potensi penerimaan daerah yang diterima dari masyarakat akan dikembalikan kepada masyarakat. Termasuk halnya pembayaran bpjs ketenagakerjaan bagi 16.000 kk yang terdiri dari petugas rumah ibadah, penyandang disabilitas, dan lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, dalam kesempatan tersebut, ia mengajak kepada seluruh ummat kristiani se-Kota Palu untuk menjadi agen pembawa damai dimanapun berada, dan selalu berkarya bersama sama dengan pemerintah, dukunglah setiap program pembangunan yang dicanangkan pemerintah, supaya tujuan mensejahterakan masyarakat. “Dengan saudara-saudara seagama pupuklah kebersamaan dan sikap tolong menolong dalam berbuat kebajikan. Dengan umat yang berlainan agama, kembangkan toleransi serta saling menghormati, agar dapat hidup berdampingan secara damai,” pungkasnya (SS1/Humas Kota Palu).

Exit mobile version