Sering Dilanda Bencana, Masyarakat Sulawesi Tengah Perlu Paham Informasi Bencana

Palu, Satusulteng.com – Pada 28 September 2018 Tanah Kaili berduka, gempa bumi, tsunami dan likuifaksi melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Sampai opini ini ditulis, Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan kurang lebih 2.010 orang, ratusan bahkan ribuan orang hilang dan puluhan ribu bangunan rusak. Selang beberapa hari, banjir bandang pun menerjang salah satu desa di kabupaten Sigi, tepatnya di Desa Salua. Bencana alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, puting beliung semakin sering menghampiri wilayah Sulawesi Tengah dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, potensi bencana yang besar ini, dapat terjadi karena banyak faktor. Salah satunya faktornya adalah iklim yang tidak menentu. Seringnya kejadian cuaca ekstream seperti puting beliung serta hujan lebat yang dapat menyebakan banjir dan tanah longsor terutama pada daerah yang sistem drainasenya kurang bagus serta wilayah yang mempunyai ketinggian dengan tanah yang labil. Sedangkan gempa bumi terjadi karena wilayah Sulawesi Tengah merupakan jalur utama patahan palukoro.

Tentunya dengan potensi bencana yang besar di Sulawesi Tengah, menuntut para stakeholder untuk lebih berpikir dalam mengantisipasi dampak bencana yang timbul. Sebagai masyarakat kita juga harus mulai tanggap terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Salah satu bentuk ketanggapan terhadap bencana alam, dapat dilakukan dengan memahami mengenai informasi peringatan dini dengan tepat. BMKG memiliki fungsi untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika.

Apa itu peringatan dini? Dan Apa sajakah informasi dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG?. Informasi yang diberikan BMKG, salah satunya melalui peringatan dini cuaca ekstrem dan prakiraan cuaca bahkan peringatan dini cuaca ekstream ini dipetakan sampai per kecamatan pada lingkup provinsi oleh BMKG diwilayah tugas masing-masing. Selain itu, ada prakiraan tinggi gelombang perairan, dan peringatan dini terhadap badai tropis. Ada pula, analisis akibat iklim ekstrem, informasi sebaran debu vulkanik, sebaran asap kebakaran hutan, informasi gempa bumi terkini, informasi terkait peringatan dini tsunami dan lain sebagainya. Sistem peringatan dini merupakan serangkaian sistem untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.

Seberapa penting sih peringatan dini itu? hadirnya peringatan dini, sangat penting untuk menentukan tindakan yang tepat apabila sewaktu-waktu suatu bencana alam terjadi, sehingga masyarakat dapat merespon informasi tersebut dengan cepat dan tepat serta tidak timbul kepanikan ketika bencana alam terjadi. Bagi stakeholder sendiri informasi peringatan dini dapat dijadikan acuan untuk mengetahui daerah-daerah mana yang rawan akan kejadian bencana alam, sehingga antisipasi dini dapat dilakukan. Tidak semua informasi peringatan dini bencana dapat ditelan mentah-mentah oleh masyarakat. Apalagi sekarang banyak berita hoax atau tidak jelas kebenarannya. Hanya informasi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah terkait yang dapat dijadikan pegangan dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu masyarakat harus pandai-pandai memilah tentang informasi peringatan dini ini.

Masih ingatkah kita, gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi satu bulan yang lalu? dan bagaimana cara kita memahami informasi dan peringatan dini dari BMKG?. Banyak masyarakat yang resah pada waktu itu bahkan sampai saat ini, karena banyaknya informasi hoax bersliweran mengenai akan terjadinya gempa susulan yang lebih besar, informasi hoax Kota Palu akan tenggelam dan lain sebagainya. Padahal BMKG sebagai instansi yang berwenang telah memberikan informasi gempa bumi terkini dan informasi mengenai belum ada instansi/Lembaga di seluruh dunia dan alat yang mampu memprediksi tentang kapan akan terjadinya gempa bumi. Dengan telah diberikannya informasi tersebut, alangkah baiknya masyarakat tidak perlu resah karena informasi tersebut dapat dipertangung jawabkan. Jika kiranya kurang yakin dengan informasi atau peringatan dini tersebut, masyarakat dapat langsung menanyakan ke BMKG sebagai intansi yang mengeluarkan informasi atau instansi-instansi yang berperan dalam mitigasi bencana.

Salah satu upaya BMKG untuk menyebarkan informasi dan peringatan dini serta mitigasi bencana di Sulawesi Tengah, yaitu bekerjasama dengan instansi-instansi terkait serta melibatkan berbagai tokoh masyarakat Sulawesi Tengah yang dianggap dapat mewakili komponen masyarakat dari kota/kabupaten di seluruh Sulawesi Tengah dengan membentuk suatu grup yang bernama Disaster Forum yang ditujukan dalam rangka untuk penyampaian informasi dan peringatan dini agar sampai di seluruh komponen masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merespon informasi tersebut dengan cepat dan tepat serta tidak timbul kepanikan ketika bencana alam terjadi serta bagi stakeholder sendiri grup ini dapat dijadikan sebagai tukar informasi, acuan, antisipasi dini dan kordinasi terkait mitigasi bencana sehingga dapat meminimalisir dampak dari bencana tersebut.

Demi terciptanya suasana kondusif bermasarakat, sekali lagi kami menghimbau kepada masarakat jangan mudah percaya tentang informasi atau isu-isu tantang cuaca, iklim, gempa bumi dan tsunami yang tidak jelas. Jadilah masarakat yang cerdas dan pintar memilah informasi, punya rasa ingin tahu tentang informasi tersebut apakah benar adanya dan jangan takut menanyakan ke pihak yang bersangkutan jika menerima informasi-informasi kurang menyakinkan.

Wenas Ganda Kurnia
Pengamat Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Palu (BMKG)

Exit mobile version