Sekilas Cerita Lebaran Di Kota Palu

Palu, Satusulteng.com – Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.. walillah ilham.. takbir berkumandang diseluruh indonesia sejak kemarin (5/7) setelah sholat magrib dan setelah sebelumnya menteri agama menyampampaikan hasil sidang isbath bahwa belum terlihatnya hilal sehingga puasa dicukupkan menjadi 30 hari dan 1 syawal 1437 jatuh pada hari ini tanggal 6 july 2016. Hari ini seluruh umat islam khususnya di kota palu berdatangan dan memenuhi masjid masjid dan lapangan untuk melaksanakan shalat idul fitrih.

“lebaran tahun ini agak berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, mungkin karena kami tidak melihat adanya pawai takbir di malam takbiran” kata almer. Namun bagi almer dan keluarganya ini merupakan hari special dimana dia bisa berkumpul bersama keluarganya untuk merayakan hari kemenangan bersama sama. Dimulai dari sholat idul fitri bersama keluarga kemudian dilanjutkan dengan silahturahmi ke rumah keluarga, kerabat dan tetangga bahkan sebagian keluarga menyempatkan diri untuk ziarah kubur.

Pada hari lebaran ini seluruh rumah tangga muslim memasak dan menyediakan berbagai macam jenis kuliner baik tradisional sampai international. Makanan traditional masyarakat palu yg terkenal seperti kaledo, utha dada, gore gore, mandura, burasa, tetu dan banyak lagi tersedia dan sangat mudah ditemukan di rumah rumah keluarga muslim.

Yang menarik dimasyarakat kota palu yg terkenal dengan keramahannya adalah seluruh pintu rumah terbuka bagi sanak keluarga, kerabat, tetangga tanpa mengenal suku, agama dan ras. Semuanya membaur dengan penuh suka cita, beberapa ruas jalan dikota palu dihari hari sebelumnya sangat ramai dengan kendaraan dan pejalan kaki, hari ini jalan jalan tersbut nampak sepi yang terlihat hanya beberapa kendaraan roda dua dan roda empat yg sesekali melintasi jalan tersebut.

Almer bercerita “nenek saya adalah saudara tertua bagi keluarga besarnya, seluruh keluarganya setelah sholat ied akan berkunjung dan berkumpul ke rumah neneknya, setelah bersilahturahmi sejenak dan menyantap hidangan yg ada, keluarga besarnya akan berkonvoi mengunjungi setiap rumah yang menjadi bagian dari keluarga tersebut” setelah aktifitas silahturahmi selesai seluruh keluarga kembali ke rumah masing masing beristirahat sejenak untuk kembali melanjutkan silahturahmi ke kerabat, sahabat dan tetangga.

Hari ini bagi umat muslim sangat istimewa setelah 30 hari berpuasa penuh mereka mendapatkan kemenangan besar karena berhasil melawan hawa nafsu dengan sebuah harapan kembali suci dari noda dan dosa.

Exit mobile version