Palu, Satusulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, secara simbolis menerima bantuan delapan unit kendaraan operasional pengangkut sampah untuk Kecamatan Mantikulore pada Jumat (14/11/2025).
Penyerahan berlangsung di halaman kantor Wali Kota Palu dan dihadiri oleh Direktur Operasional PT Citra Palu Minerals (CPM).
Kendaraan roda tiga tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT CPM, sebagai bentuk kontribusi perusahaan bagi masyarakat Kota Palu, khususnya wilayah lingkar tambang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto menyampaikan apresiasi atas komitmen PT CPM yang kembali memberikan perhatian kepada masyarakat Kota Palu.
“Alhamdulillah, di hari yang baik ini PT CPM memberikan perhatiannya kembali kepada kita, terkhusus kepada wilayah yang disebut sebagai wilayah lingkar tambang. Mungkin dari komunikasi yang terbangun antara masyarakat setempat dengan CPM, maka dihadirkanlah bantuan beberapa unit kendaraan pengangkut sampah ini,” ujar wali kota.
Wali kota menjelaskan bahwa hingga saat ini jumlah kendaraan pengangkut sampah milik Pemerintah Kota Palu baru sekitar 140an unit dan belum sepenuhnya mampu menjangkau seluruh wilayah kota dengan baik.
Karena itu, keberadaan tambahan kendaraan ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pelayanan kebersihan.
Wali Kota menyoroti kondisi wilayah-wilayah padat penduduk seperti Tondo yang masih memiliki banyak titik belum terlayani.
Wali kota berharap kendaraan baru ini dapat menjangkau titik-titik tersebut serta wilayah lingkar tambang lainnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menekankan pentingnya mengaktifkan TPS3R di wilayah penerima bantuan.
Wali kota meminta para lurah di lingkar tambang segera membangun dan menyiapkan TPS3R agar kendaraan roda tiga ini dapat beroperasi sesuai fungsinya.
“Kalau TPS3R belum ada, pertanyaannya sampahnya akan dibuang ke mana? Karena kemampuan alat angkut ini hanya untuk mengantar ke TPS3R atau ke bak ambrol terdekat. Kalau dipakai dari Tondo ke Kawatuna misalnya, bisa-bisa belum satu bulan sudah turun mesin,” tegas wali kota.
Wali kota juga mengingatkan bahwa sistem pengelolaan sampah Kota Palu telah disepakati: sampah rumah tangga harus diambil di depan rumah masing-masing dan langsung dibawa ke TPA Kawatuna tanpa adanya lagi titik-titik pembuangan liar atau bak ambrol di sembarang tempat.
“Kalau ada kaisar bantu di gang-gang kecil, harus masuk TPS3R. Dari TPS3R nanti kendaraan besar yang mengangkut ke TPA Kawatuna. Kalau TPS3R belum siap, saya minta jangan dulu beroperasi. Komiu punya waktu satu bulan, TPS3R harus siap Januari 2026,” tegas wali kota.
Wali Kota juga mengingatkan bahwa kendaraan harus selalu bersih, tertutup, dan hanya digunakan untuk sampah rumah tangga.
Sampah seperti potongan pohon, kursi, atau barang besar lainnya tidak boleh diangkut menggunakan kendaraan tersebut.
“Kalau nanti saya keliling dan dapati itu, bukan hanya sopirnya yang kena sanksi, lurah juga kena sanksi. Kendaraan ini parkirnya di kantor lurah,” tambah wali kota.
Di akhir sambutannya, Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada PT CPM yang dinilai semakin menunjukkan kepedulian serta komitmen membangun hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat Kota Palu.
“Saya sangat mengapresiasi ini dan berharap bahwa hal ini semakin menguatkan hubungan baik di antara kita. Semoga menjadi simbiosis mutualisme bagi seluruh stakeholder di Kota Palu,” tutup wali kota. (*)




