Pemkot Palu Bangun Huntara di 24 Kelurahan

Palu, Satusulteng.com – Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hidayat menetapkan 24 kelurahan sebagai lokasi pembangunan rumah hunian sementara (Huntara) untuk korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.

“Banyak warga Palu yang kehilangan tempat tinggal pascabencana dan membutuhkan Huntara,” kata Wali Kota di Palu, Selasa.

Pembangunan Huntara itu tersebar di 24 kelurahan untuk tujuh kecamatan yakni Kecamatan Tawaili di Keluarahan Pantoloan, Panau, Lambara dan Baiya.

Kecamatan Palu Utara di Keluarah Taipa dan Mamboro. Kecamatan Mantikulore di Kelurahan Layanan Indah, Tondo, Talise Valanguni, Kawatuna dan Lasoani.

Kecamatan Palu Selatan di Kelurahan Petobo dan Tatura Utara. Kecamatan Tatanga di Kelurahan Duyu, Pengawu dan Palupi. Kecamatan Palu Barat di Kelurahan Balaroa.

Kecamatan Ulujadi di Kelurahan Donggala Kodi, Kabonena, Silae, Tipo, Buluri dan Watusampu.

Untuk 24 kelurahan tersebut sebagian besar pembangunan Huntara pada lokasi lapangan sepak bola dan lahan milik warga.

Gubernur Longki Djanggola meminta semua pihak yang hendak membangun Huntara untuk para korban bencana agar berkoordinasi dengan Satgas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kota Palu.

Gubernur Sulawesi Tengah itu mengatakan bahwa Kementerian PUPR telah memiliki konsep dan perencanaan yang matang terkait pembangunan Huntara tersebut yang mempertimbangkan ketersediaan lahan dan keamanannya dari dampak bencana.

Menurut dia, semua calon lokasi Huntara yang akan diajukan Pemerintah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala kepada Kementerian PUPR, akan dilakukan penelitian apakah tempat tersebut cukup aman dari dampak gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.

Exit mobile version