Makanan Khas Tabaro Dange, Ditengah Gempuran Fastfood

Palu, Satusulteng.com – Pada Zaman Modern ini pasti banyak makanan yang berasal dari luar negeri masuk ke Kota Palu, seperti Pizza Hut dan KFC dimana banyak kalangan anak-anak, dewasa dan para orang tua pasti menyukai makanan-makanan tersebut.

Tetapi berbeda dengan ibu Askia dan teman-temannya, mereka sampai sekarang masih berjualan makanan khas daerah yang dikenal dengan nama Tabaro Dange yakni Sagu yang berisikan gula merah. Selama dua hari ini beberapa perempuan penjual makanan tradisional (Tabaro Dange) ini berjualan disekitar Jalan Basuki Rahmat, tepatnya disamping Warung Wong Solo.

Saat dijumpai, media ini menanyakan kepada salah seorang ibu penjual Tabaro Dange berapa setiap harinya penghasilan yang didapatkan dari menjual makanan tradisional ini. “ Pendapatan setiap harinya sekitar 200.000, setiap haripun kami menjual pasti habis dibeli orang” ujar Ibu Askia (49)yang berasal dari Desa Kola-Kola Kabupaten Donggala. Dia juga menambahkan, bahwa yang berjualan disini semuanya berasal dari Desa Kola- Kola Kabupaten Donggala.

Walaupun perjalanan yang setiap harinya yang dilalui ibu Askia dan para penjual Tabaro Dange ini jauh, mereka tidak patah semangat untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Dia mengharapkan,  pemerintah daerah lebih memperhatikan nasib mereka yang berjualan makanan khas daerah, agar makanan khas daerah semacam Tabaro Dange ini tidak hilang oleh makanan dari luar dan anak-anak dimasa akan datang tahu tentang makanan khas daerah sulteng. (Eky)

Exit mobile version