Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Mohammad Arif, secara simbolis menyerahkan bantuan hibah Operational Support dari PT. United Tractors (UT) Tbk Cabang Palu kepada Bank Sampah Mutiara RT 02 RW 05, Kelurahan Birobuli Utara, pada Kamis (21/08/2025).
Penyerahan bantuan berlangsung di Aula Masjid Nurul Mukminin, Kelurahan Birobuli Utara, dan dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT United Tractors Tbk Cabang Palu dan Bank Sampah Mutiara.
Dalam sambutannya, Kadis Arif menyampaikan salam hangat dari Wali Kota Palu yang berhalangan hadir.
Kadis yang membacakan sambutan tertulis wali kota menyatakan bahwa langkah kolaboratif ini menjadi upaya nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kota Palu.
“Melalui MoU antara PT United Tractors dan Bank Sampah Mutiara, kita menghadirkan semangat kebersamaan dalam mengelola sampah agar bernilai guna serta memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” ujar Kadis.
Olehnya, atas nama Pemerintah Kota Palu, Kadis Arif memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT United Tractors Tbk Cabang Palu atas komitmen CSR yang diwujudkan melalui pilar UTREES (United Tractors for Nature and Environment Sustainability).
Menurut Kadis, hal ini menunjukkan bahwa sektor swasta dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun kota yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Kadis menegaskan bahwa Bank Sampah Mutiara diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan perilaku masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah tangga.
Selain memberikan manfaat lingkungan, bank sampah juga diyakini mampu meningkatkan nilai ekonomi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat.
“Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan Palu yang bersih, sehat, dan hijau. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan program bank sampah ini agar benar-benar memberikan manfaat besar bagi warga,” tambah Kadis.
Kadis Arif juga memaparkan bahwa hingga saat ini, di wilayah Birobuli Utara sudah ada dua pelaku usaha yang berkolaborasi dalam pengelolaan sampah, termasuk PT United Tractors dan perusahaan migas di sekitar bandara.
Perusahaan migas tersebut sebelumnya telah menandatangani MoU dengan TPS3R di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, untuk mengelola sampah mereka.
“Harapannya, sampah yang ditimbulkan oleh UT juga bisa dikelola oleh Bank Sampah Mutiara. Sesuai perundang-undangan, kita wajib mengelola sampah kita sendiri. DLH bertugas mengangkut, sementara masyarakat dibantu untuk memilah. Sampah memiliki nilai ekonomi jika dipilah,” jelas Kadis.
Kadis menyebut, timbulan sampah di Kota Palu mencapai 170 ton per hari, terdiri dari 71 persen sisa makanan, 11 persen sampah plastik, serta sisanya logam dan jenis lain.
Dari jumlah itu, baru sekitar 3 ton per hari yang sudah dipilah, yang manfaatnya telah dirasakan langsung oleh para supir dan buruh pengangkut sampah.
Lebih jauh, Kadis menjelaskan bahwa melalui bank sampah, sampah rumah tangga bisa dikembangkan menjadi berbagai usaha produktif.
“Ada usaha magot yang pakannya dari sampah organik. Mari kita coba lakukan pemilahan. Kalau tidak punya lahan untuk menyimpan, bisa setor ke bank sampah induk di TPA Kawatuna,” kata Kadis
Pemerintah Kota Palu, katanya, terus mendorong pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) sebagai bagian dari upaya pengurangan timbulan sampah.
Kehadiran bank sampah di setiap kelurahan diharapkan menjadi salah satu solusi konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan peninjauan kondisi Bank Sampah Mutiara bersama sejumlah pejabat yang hadir. (*)