Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Moh. Arif secara resmi membuka Re-thread Day yang dilaksanakan oleh Trash Ranger Sulawesi Tengah, pada Sabtu (20/09/2025) di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah pegiat lingkungan ini mengangkat tema “Menangani Limbah Tekstil dan Fashion melalui Mode Sirkular”
Kadis Arif yang membacakan sambutan tertulis wali kota menyampaikan bahwa isu limbah tekstil saat ini menjadi perhatian global.
Menurut Kadis, industri fashion merupakan salah satu sektor yang paling banyak menghasilkan limbah, baik dari produksi maupun konsumsi.
“Jika tidak dikelola dengan bijak, limbah tekstil dapat menambah beban lingkungan dan memperparah persoalan sampah di perkotaan,” kata Kadis.
Karena itu, kegiatan Re-thread Day yang digagas Trash Ranger Sulawesi Tengah patut diapresiasi bersama.
Kadis menyatakan, inisiatif ini bukan hanya mendukung gerakan World Cleanup Day 2025, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa mengelola limbah tekstil dapat dilakukan dengan cara kreatif, inovatif, serta berorientasi pada keberlanjutan.
“Melalui pendekatan mode sirkular, kita diajak untuk mengubah cara pandang terhadap pakaian dan tekstil. Bahwa busana yang kita gunakan tidak berhenti pada sekali pakai atau tren musiman, tetapi dapat diperpanjang siklus hidupnya melalui daur ulang, perbaikan, atau inovasi desain,” ungkap Kadis.
Dengan demikian, bukan hanya mengurangi timbunan limbah, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat.
Kadis mengatakan, Pemerintah Kota Palu sangat mendukung gerakan seperti ini. Pihaknya percaya, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dunia usaha, dan masyarakat merupakan kunci dalam menghadapi persoalan lingkungan.
Re-thread Day menjadi bukti nyata bahwa kesadaran dan aksi kecil yang dilakukan bersama dapat membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan dan masa depan generasi berikutnya.
“Mari kita jadikan kegiatan hari ini sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen dalam menjaga lingkungan, khususnya melalui pengelolaan limbah tekstil secara berkelanjutan,” ajak Kadis. Semoga dari Palu, gerakan ini terus menyebar, menginspirasi, dan memberi manfaat lebih luas bagi Sulawesi Tengah dan Indonesia pada umumnya. (*)