Inilah Penyebab Belum Bisa Teratasinya Gepeng Di Kota Palu

Palu, Satusulteng.com -Pemerintah Kota (Pemkot) Palu Melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, masih sulit mengatasi Gelandangan Pengemis (Gepeng) dikota palu. Apalagi dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan (gepeng) makin merajalelanya gepeng yang berdatangan di Kota Palu.

Kepala bidang (Kabid) Pelayanan Rehabilitas dan Bansos Dinsosnaker Kota Palu H Jafar, Saat ditemui media ini diruang kerjanya. mengatakan pihak pemerintah Kota Palu masih saja selalu kesulitan menertibakan Tertibkan Gepeng.Pasalnya Pemerintah Kota Palu hingga saat ini belum memiliki tempat rehabilitasi untuk penampungan (Panti Sosial), meski sebelumnya pihak Dinsos Kota Palu telah mengajukan permohonan bantuan ke pihak kementrian sosial, namun hingga saat ini belum ada respon dari kementerian sosial.Ujarnya. Siang tadi.

“Untuk penaganan Gepeng dan Anak Jalanan kami telah berupaya menertibkan apa lagi di bulan ramadan seperti ini makin merajalela jumlahnya, namun setelah kami turun kami mengalami kesulitan pada penampungan, hingga setelah di beri arahan kami langsung pulangkan saja,” jelasnya, Senin, 20 Juni 2016.

Selain itu pihak Dinsos Kota Palu masih mengalami kendala untuk menagani gepeng karena belum adanya landasan mereka. Dalam hal ini peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang penanganan gepeng di Kota Palu. Tetapi ia mengatakan mudah-mudahan pada tahun depan perda gepeng akan diberlakukan, untuk tahun ini mereka masih mempelajari apa saja aturan yang akan mereka usulkan kepada DPRD Kota Palu.

“Selain kami belum punya tempat penampungan kami belum memiliki peraturan daerah yang mengatur penaganan gepeng dan anak jalanan, hingga saat ini kami merasa tidak memiliki wewenang yang lebih jauh untuk penaganannya, Kalau tidak ada hambatan tahun depan kemungkinan kami akan mengusulkan ke DPRD  tentang perda Gepeng,” Terangnya

Dilain pihak kepala seksi rehabilitasi sosial penaganan cacat Firman Lapata mengatakan, gepeng di kota palu tiap tahunya mengalami penurunan jumlah ini mengalami penurunan 50 persen daripada tahun-tahun sebelumnya.

“kalau dari data dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya Kota Palu itu tiap kali kami turun melakukan penertiban sudah pasti kami bawa ke kantor sekitar empat puluan pengemis, tetapi sekarang hanya berkisar dua puluan saja” Jelasnya Firman.

Dia menjelaskan, bahwa pengemis yang sering kena razia bukanlah masyarakat Kota Palu melainkan masyarakat yang dari pinggiran kota palu dan juga dari luar daerah seperti dari Donggala, Parigi Moutong, Gorontalo dan NTB. (Eky)


– Ket Foto : Sejumlah Gepeng Musiman yang sedang istirahat ditrotoar tepatnya di jalan Mawar samping Hotel Santika,(Eky)

– Ket Foto : Kepala bidang Pelayanan Rehabilitas dan Bansos Dinsosnaker Kota Palu H Jafar, Saat diruang kerjanya. (Eky)

Exit mobile version