Gubernur Minta Pengertian Petani Terkait Kebijakan Pemda

Palu,Satusulteng.com – Dalam sambutan yang dibacakan oleh Gubernur Sulawesi tengah,Longki Djanggola,saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Ballroom Hotel Mercure Palu, Senin (25/7), Gubernur memberikan penjelasan terkait kelangkaan beras dan tingginya harga jual beras di Sulawesi Tengah. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Longki Djanggola mengeluarkan kebijakan terhadap distribusi beras hasil produksi Sulawesi  melalui surat edaran kepada para Bupati tentang larangan penjualan beras ke luar daerah.

Longki menjelaskan, hal tersebut didasari akibat terjadinya kelangkaan beras dan tingginya harga jual beras di Sulawesi Tengah dibandingkan dengan di daerah lain yang notabene hasil produksi berasnya lebih rendah.

Untuk itu, Gubernur mengharapkan adanya pengertian dari petani atas kebijakan dari pemerintah daerah tersebut.

“Ini bukan hanya untuk kepentingan para petani, namun juga untuk kepentingan bersama, seluruh masyarakat di Sulawesi Tengah. Kita sebagai daerah penghasil beras, harusnya surplus beras.” jelas Longki Djanggola.

Kedepan, gubernur akan memperjuangkan kenaikan harga gabah yang akan dibeli oleh Bulog kepada Kepala Bulog dan Menteri Pertanian.

Selanjutnya, untuk menciptakan pemahaman yang baik dengan para Bupeti terkait kebijakan tersebut, Gubernur akan mengadakan rapat dengan 6 Bupati dan Unsur FORKOMPIMDA daerah masing-masing pada besok hari.

Kegiatan yang dihadiri oleh Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Rhenald Kasali, Ph.D, para unsur FORKOMPIMDA  Sulawesi Tengah, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Bupati Poso, Bupati Morowali Utara, Wakil Bupati Sigi, Wakil Bupati Tolitoli, serta para pemangku kepentingan terkait.

Exit mobile version