Gerah, Siswa SMAN 2 Palu Demo Minta Kepseknya Di Nonaktifkan

Palu, Satusulteng.com – Ratusan Siswa-Siswi SMAN 2 Palu pagi tadi melakukan aksi demo dikantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu, Senin, 22 Agustus 2016

Dalam aksi demo tersebut ratusan siswa siswi sman 2 palu menginginkan, agar Kepala sekolah sma negeri 2 Palu Dra. Badrah Lahay untuk di nonaktifkan terhitung hingga hari ini.

Pasalnya, dalam waktu 2 tahun terakhir Kepala Sekolah  Dra. Badrah Lahay kurang mempedulikan setiap kegiatan Osis yang digelar di sekolah sma negeri 2 palu. Sehingga siswa siswi sma negeri 2 palu sudah geram dengan hal-hal yang dilakukan Kepseknya.

Seperti dalam surat edaran yang mereka bagikan bahwa setiap kegiatan osis hanya diwakili saja, dan juga setiap meminta tanda tangan kepsek untuk kegiatan harus menunggu berjam-jam terkadang juga tak mendapatkan tanda tangan kepala sekolah.

Sedangkan, untuk masalah presentase kelulusan kompoten sma negeri 2 palu cukup menurun sejak 2 tahun terakhir ini, dikhawatirkan pada tahun yang akan datang kemungkinan tak ada lagi siswa yang lulus kompeten.

Ada hal yang cukup menganggetkan, pasalnya setiap sekolah tidak diwajarkan untuk melakukan aktifitas jual beli seragam sekolah yang dimana itu sudah dikatakan Walikota Palu Drs. Hidayat, M.Si secara langsung dihadapan guru-guru dan kepala sekolah sekota palu dalam upacara 2 mei memperigati “Hari Pendidikan”, tetapi hal tersebut masih dilakukan sma negeri 2 Palu dengan dalih Kopsis (Koperasi Siswa). Namun nyata dalam surat edaran siswa bahwa kepala sekolah Drs. Badrah Lahay hanya  memperlakukan Kopsek (Koperasi Kepala Sekolah), disebabkan barang-barang yang dijual diduga barang dagangan kepala sekolah seperti baju olahraga, baju koko, baju batik dan lain-lain.

Saat di konfirmasi kepala sekolah sma negeri 2 palu Badrah Lahay melalui via telepon ia mengatakan bahwa dirinya merasa difitnah dikarenakan ada beberapa point terkait surat edaran bahwa dirinya tidak datang ke sekolah dengan tepat waktu padahal hal tersebut tak diketahui siswa siswi sma negeri 2 palu.

Malahan setiap hari siswa – siswi yang datang ke sekolah mencium tangannya, hal ini ia rasa bahwa ada oknum tertentu yang inginkan dirinya dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah. Namun ia merasa iklas diperlakukan begiitu bila ada orang yang inginkan ia lengser dari jabatannya sebagai kepala sekolah

“Yah legowo (ikhlas) saja kalau mereka inginkan seperti itu.” Ujarnya kepada satusulteng.com.

Ia juga mempertanyakan dengan jam kedatangannya kesekolah yang dimana dalam surat edaran kepsek setiap harinya datang pada pukul 09.00-10.00,

“Kok bisanya siswa tau jam kedatangan saya padahal absen itu kan ada dikantor, padahal setiap hari siswa itu sering bertemu dengan saya dan mencium tangan saya sebelum masuk kesekolah.kecuali saya ada diluar kota atau ada kegiatan tertentu,” Terangnya.

Saat ditanyakan media terkait dengan adanya jual beli seragam disekolah kepsek belum menjawab hingga telepon tersebut terputus hingga di sms ia hingga sampai saat ini kepsek belum membalas sms terseb

Exit mobile version