Festival Kurikulum Merdeka, Wali Kota Palu Menerima Kunjungan Kemendikbudristek RI

Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menerima kunjungan pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada Selasa, 09 Mei 2023 di ruang kerjanya.

Kunjungan tersebut dalam rangka press tour dan wawancara Wali Kota Hadianto berkaitan dengan “Festival Kurikulum Merdeka”

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Hadianto mengharapkan Kemendikbudristek dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia berkaitan dengan pendidikan nasional.

“Saya fikirkan Kurikulum Merdeka Belajar ini sudah melewati fase kajian dan lain sebagainya. Jadi tinggal evaluasi yang terus harus itu. Bagi saya, mana yang terbaik buat anak-anak,” katanya.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Palu dalam mendorong upaya percepatan-percepatan itu, juga melakukan hal-hal baru, seperti memberikan reward kepada sekolah terbaik.

Reward yang diberikan pun, katanya tidak tanggung-tanggung yaitu sebanyak Rp2 miliar, dengan rincian juara terbaik 1 dapat Rp1 miliar, terbaik 2 dapat Rp600 juta, dan terbaik 3 dapat Rp400 juta.

“Itu kita berikan untuk SD dan SMP. Jadi berprestasi itu bukan hanya satu sisi saja, tetapi semua. Ini sudah berjalan dari tahun kemarin dan penilaian pun juga sudah semakin variatif untuk memacu dan memicu, bahwa setiap aspek di sekolah itu bergerak,” jelasnya.

Demikian juga para guru, lanjutnya, Pemerintah Kota Palu memberikan perhatian yang sama terhadap para guru dan kepala sekolah yang berprestasi, sehingga lebih mendorong bagaimana pendidikan anak-anak di Kota Palu tumbuh dengan baik.

Menurutnya, Pemerintah Kota Palu sangat sadar bahwa anak-anak itulah yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Kota Palu.

Ia mengungkapkan setiap sekolah di bawah binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu telah mengaplikasikan Kurikulum Merdeka Belajar, dan tidak ada permasalahan yang terjadi.

“Semua jalan bagus. Tidak ada yang keberatan. Malah semua bersemangat dengan Kurikulum Merdeka Belajar ini. Mungkin karena namanya juga, Merdeka Belajar,” katanya. (*/Red)

Exit mobile version