DP3A Sulteng Sosialisasikan Perda PUG di Touna

Touna, Satusulteng.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Pengarustamaan Gender (PUG) di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), Rabu (23/8) di Gedung Hotel Pingk Ampana.

Kegiatan Sosialisasi Perda PUG di buka oleh Wakil Bupati Touna Admin AS Lasimpala, S.IP dihadiri Kepala DP3A Sulteng Hj. Siti Norma Mardjanu, SH M.SI, MH, para Kepala OPD Lingkup Pemda Touna, serta organisasi dan lembaga terkait.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Hj. Siti Norma Mardjanu, SH M.SI, MH berharap Perempuan di Sulawesi Tengah dapat menduduki jabatan strategis di dalam birokrasi pemerintah maupun legislative.

“Perempuan harus menduduki jabatan strategis baik di dalam birokrasi pemerintah maupun legislative sebagaimana jabatan yang di duduki laki-laki saat ini,” kata Siti Norma Mardjanu dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Perda PUG.

Dia mengatakan, saat ini menggambarkan masih dominannya pegawai laki-laki dibandingkan perempuan. Berdasarkan data kami kumpulkan untuk Sulawesi Tengah perempuan masih posisi 15 persen belum mencapai 20 persen apalagi 25 persen.

“Maka hal inilah menjadi penguatan bagi kami bekerjasama Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bagaimana mendorong perempuan-perempuan di Sulawesi Tengah juga bisa seperti Provinsi-Provinsi lainnya,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, mari kita menyatukan presepsi untuk mendorong perempuan-perempuan Sulawesi Tengah khususnya di lingkungan pemerintahan dapat setara dengan laki-laki dalam menduduki jabatan strategis.

“Hal ini sebagai upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara termasuk bidang pemerintahan aparatur birokrasi,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Bupati Touna Admin AS. Lasimpala, S.IP mengatakan, kemampuan, kemauan dan percaya diri perempuan merupakan salah satu kunci keberhasilannya.

“Walaupun perempuan punya ilmu atau kemampuan kalau tidak ada kemauan dan percaya diri maka tidak bisa. Olehnya, yang paling penting saat ini bagaimana kita berupaya memunculkan rasa percaya diri pada perempuan untuk menunjukan eksitensinya di dunia birokrasi, dunia politik dunia usaha dan dunia sosial,” tukasnya.

Exit mobile version