Bakti Sosial bersama Ikatan Bidan Indonesia, Wawali Ingatkan Tekan Stunting

Palu, SatuSulteng.com – Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes menghadiri kegiatan Bakti Sosial bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada Jumat, 19 Mei 2023 di Posyandu IBI Jabal Nur, Kelurahan Talise Valangguni, Kota Palu.

Kegiatan berupa pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil secara gratis dan lainnya tersebut digelar dalam rangka HUT ke-72 IBI Tahun 2023.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Reny menyampaikan selamat ulang tahun ke-72 kepada IBI yang jatuh pada tanggal 24 Juni 2023 mendatang.

Beliau juga menyampaikan salam hangat dari Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE yang sedianya akan hadir, namun masih ada kegiatan di Kabupaten Banggai.

Beliau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para bidan yang tergabung di IBI, yang hari ini melaksanakan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

“Saya juga mengapresiasi untuk bidan di Kota Palu, Alhamdulillah pada tahun 2022 kemarin, angka kematian ibu di Kota Palu itu nol atau AKI Nol. Itu susah kita dapat,” ungkap Beliau.

Namun demikian, untuk tahun 2023 ini, lanjut Wakil Wali Kota, AKI Nol tersebut tidak bisa lagi diraih, karena sudah ada tiga angka kematian ibu.

Beliau mengungkapkan, hal tersebut penting untuk diketahui khususnya bagi kepala daerah, supaya penyebab kematian itu harus diketahui lebih jelas.

“Tahun ini sudah ada tiga angka kematian ibu, dan itu tidak mungkin lagi kita mencapai AKI Nol. Karena sudah ada tiga, jadi kita sudah antisipasi agar tidak ada lagi kematian ibu,” pesan Wakil Wali Kota.

Beliau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada IBI, yang telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk memperingati hari ulang tahunnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Wali Kota juga mengingatkan tentang Stunting yang harus diperhatikan dengan baik.

Menurut Beliau, kalau Stunting tidak diperhatikan dengan baik, angka Stunting di Kota Palu akan semakin meningkat.

“Kalau ini kita tidak perhatikan, prestasi anak-anak kita tidak akan bagus. Hanya sampai SD sekolahnya. Olehnya saya sangat antusias turun lapangan berkaitan dengan Stunting ini,” ujar Beliau.

Beliau tidak ingin, ada anak-anak Kota Palu yang tidak tamat SD. Karena kalau anak-anak sudah Stunting, maka otaknya tidak berkembang dengan baik.

Tinggi badan pendek, lanjut Beliau belum tentu dikatakan Stunting, akan tetapi Stunting sudah pasti badan pendek.

“Stunting sudah pasti pendek, karena perkembangan tubuhnya itu tidak akan bisa. Nah untuk mencegah dia tidak Stunting, kita harus tahu sejak dia umur remaja 14 tahun. Kita sudah berikan tablet tambah darah,” pesan Beliau. (*/Red)

Exit mobile version