Palu, Satusulteng.com – Wali Kota Palu, diwakili Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu, Eka Komalasari, SE.Ak., MM, secara resmi membuka Pesta Kesenian Balaroa Tahun 2025, pada Jumat (05/12/2025) di kawasan Huntap Balaroa.
Kegiatan budaya akbar ini kembali digelar untuk ketiga kalinya, menghadirkan berbagai pertunjukan seni dan ruang interaksi sosial bagi masyarakat.
Dalam sambutan tertulis Wali Kota yang dibacakan Asisten Eka, disampaikan bahwa tema Pesta Kesenian Balaroa 2025 adalah “Reme Ri Ngata”, sebuah ungkapan penuh makna yang mengajak masyarakat untuk kembali menghidupkan nilai-nilai desa, menjaga jati diri budaya, merawat semangat gotong royong, serta memperkuat hubungan antarwarga di tengah pesatnya perkembangan zaman.
“Tema ini sangat relevan, karena budaya adalah akar yang menguatkan kita dalam menghadapi arus modernisasi yang begitu cepat,” ujar Asisten Eka.
Asisten juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia, pemerintah kelurahan, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen yang telah bekerja keras sehingga kegiatan budaya ini dapat terselenggara dengan baik.
Menurut asisten, pesta kesenian seperti ini bukan hanya menjadi ruang ekspresi budaya, tetapi juga momentum memperkuat identitas kolektif masyarakat Balaroa dan menghidupkan kembali ruang-ruang sosial yang mempererat kebersamaan.
Salah satu penampilan yang menjadi sorotan dalam pesta kesenian tahun ini adalah pertunjukan 100 rebana massal oleh masyarakat Kelurahan Balaroa.
Asisten Eka menegaskan bahwa penampilan tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan simbol keharmonisan, kebersamaan, dan kekuatan spiritual masyarakat.
“Rebana adalah bagian dari sejarah perjalanan budaya kita. Penampilan kolektif seperti ini menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisional tetap kokoh di tengah kemajuan kota,” ujar asisten.
Lebih lanjut, Wali Kota melalui asisten berharap agar kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga ruang edukasi budaya bagi generasi muda.
Asisten menekankan pentingnya menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas lokal, sekaligus mengembangkan kreativitas yang berlandaskan nilai-nilai luhur.
Pemerintah Kota Palu, kata Asisten Eka, berkomitmen mendukung kegiatan budaya sebagai bagian dari pembangunan karakter masyarakat.
Kesenian dianggap sebagai unsur penting dalam membangun kota yang berperadaban, inklusif, dan tetap berpegang pada nilai tradisinya.
Di akhir sambutan, asisten mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan, memperkuat kebersamaan, serta merawat budaya sebagai warisan tak ternilai.
Pesta Kesenian Balaroa 2025 akan berlangsung selama dua hari, yakni 05–06 Desember 2025, dengan beragam rangkaian acara seperti pentas seni budaya, live music oleh band-band lokal, serta kegiatan sosial yang terangkai dalam dialog budaya mitigasi bencana.
Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif masyarakat Balaroa dalam merawat seni, budaya, dan kebersamaan di tengah dinamika perkembangan Kota Palu. (*)
